PENDOPO - Sebanyak 20 orang kader Posyandu dari Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan dan Desa Mekarjaya Kecamatan Sumedang Utara mengikuti Workshop dan Sosialisasi Pencegahan Stunting.  Kegiatan yang dilaksanakan di Pendopo KPP, Rabu (30/9/2020). Workshop dibuka  Sekretaris Daerah Herman Suryatman.

Dikatakan Herman upaya pencegahan stunting sangat penting dilakukan mengingat masa depan Kabupaten Sumedang terletak di generasi yang saat ini masih balita. "Tugas kami adalah mempersiapkan agar generasi pemilik Kabupaten Sumedang ini kehidupannya jauh lebih baik dari yang sekarang, mungkin bisa  dibayangkan seandainya generasi penerus kualitas kehidupannya tidak lebih baik, maka akan seperti apa mereka," katanya.

Dijelaskan Herman stunting bukan hanya penanganan di hilir, namun harus mengantisipasi dari hulunya. "Minimal calon ibu rumah tangga harus dipastikan kondisi kesehatannya. Tentunya ini merupakan tantangan,. Dalam penanganan stunting ialah generasi penerus harus lebih baik dan harus dipersiapkan dari 1.000 hari setelah kelahiran,” katanya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang Uyu Wahyudin yang juga narasumber dalam kegiatan workshop mengatakan stunting atau gagal tumbuh merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa.  "Hal ini karena anak dengan kondisi stunting bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya yang akan mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas, dan kreativitas di usia-usia produktif," ujarnya.

Dijelaskan Uyu menurut data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Kemenkes RI Tahun 2018, data kasus stunting di Kabupaten Sumedang sebesar 32,2 persen. Data hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) Bulan Agustus 2018 kasus stunting sebesar 9,95 persen, BPB Agustus 2019 kasus stunting sebesar 8, 77 persen. "Sedangkan data sementara tahun 2020 sebesar 12 persen dan masih proses validasi dan cleaning data," katanya. (end)

(penerbit: sumedangkab.go.id)