SUMEDANGKAB.GO.ID.,KOTA - Para petani disarankan mengatur pola tanam saat musim kemarau. Langkah ini guna mengantisipasi gagal panen karena lahan pertanian dilanda kekeringan. Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang, Rudi Suprayogi mengatakan, pola tanam yang dimaksud misalnya para petani yang biasanya menaman padi, tanamannya bisa diganti dengan tanaman palawija, seperti jagung yang memang tidak membutuhkan air banyak.

"Petani jangan memaksakan diri tetap menanam komoditas yang membutuhkan air banyak pada saat musim kemarau seperti ini," kata Rudi, Jumat (11/9/2020).

Menurutnya, pola tanam tersebut dinilai sangat perlu dilakukan agar para petani tidak salah menanam komoditas pertanian yang membutuhkan pasokan air banyak pada saat musim kemarau seperti saat ini. Terkait hal ini pihaknya sudah melakukan penyuluhan kepada para petani sejak satu bulan yang lalu.

Saat musim kemarau petani harus mengatur pola tanam agar tidak gagal panen. Harus menyesuaikan, jangan disamakan dengan musim hujan," ujarnya.

Ia mengatakan, setiap musim kemarau memang ada beberapa lahan pertanian atau area persawahan di wilayah tertentu yang rawan terjadi kekeringan. Oleh karena itu pihaknya sudah menyiapkan mesin pompa air untuk memberikan pasokan terhadap lahan pertanian yang sudah ditanam, tetapi mengalami kekeringan.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sumedang, daerah yang rawan kekeringan itu ada di 33 desa dari 10 kecamatan dengan total warga yang biasanya terdampak jumlahnya mencapai 8.441 jiwa. 10 kecamatan itu yakni, Kecamatan Ujungjaya 7 desa, Tanjungmedar 4 desa, Jatigede 7 desa, Buahdua 4 desa, Conggeang 2 desa, Cisitu 1 desa, Situraja 2 desa, Surian 3 desa, Sumedang Selatan 2 desa, dan Sumedang Utara 1 desa. ***(agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)