Penulis : Agun Gunawan | Editor: Vera Suciati 

BPBD - Sekretaris Daerah yang juga Kepala BPBD Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman, memberikan bimbingan teknis (bintek) perhitungan pengkajian bencana (Jitupasna), kepada anggota BPBD Sumedang. Kegiatan itu digelar di Aula BPBD Sumedang, Rabu (9/8/2023) dan Kamis (10/8/2023).

"Kami lakukan kegiatan konsolidasi sekaligus pelatihan terkait dengan pengkajian kebutuhan pasca bencana," kata Herman.

Seperti diketahui, kata sekda, Sumedang merupakan kabupaten rawan bencana sehingga setiap kecamatan di Sumedang harus tangguh bencana. 

"Alhamdulilah semua desa di Sumedang sudah menjadi Desa Tangguh Bencana (Destana). Sekarang PR-nya adalah bagaimana desa, kecamatan, kabupaten, dikoordinasikan dengan BPBD mempunyai kemampuan untuk melakukan pengkajian yang dibutuhkan, khususnya pasca bencana," tuturnya.

Dengan pelatihan, diharapkan anggota BPBD, mampu menularkan kemampuannya ke tingkat kecamatan dan Destana. Sehingga memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi berbagai kebutuhan pasca bencana, yang kemudian mengeksekusinya.

"Sehingga recovery bisa dilakukan secara cepat, baik secara fisik maupun psikis," tuturnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno menuturkan kegiatan Jitupasna perlu dilakukan BPBD agar personil dapat memiliki pengetahuan untuk menentukan sikap pasca terjadi bencana.

"Jika kami punya perhitungan yang tepat dan akurat maka tindakan pun akan lebih cepat, dan lebih mengedepankan kemanusiaan," ucapnya. (*)

(penerbit: sumedangkab.go.id)