Penulis : Pupuh S Wijaya | Editor : Deddi Rustandi

KIARAPAYUNG - Era digitalisasi menjadi tantangan nyata karena di samping manfaat yang didapat, juga terdapat dampak buruk yang bisa menimbulkan konflik dan perpecahan, seperti hoax dan ujaran kebencian yang beredar secara bebas dan luas di media digital. Persatuan Islam (Persis) diharapkan bisa beradaptasi menghadapi tantangan itu dengan mengefektikan pemanfaatan media sosial (Medsos). "Ada tantangan di hadapan kita, yakni maraknya hoaks dan ujaran kebencian di masyarakat. Hal itu karena rendahnya budaya literasi. Inilah tantangan dakwah kita di era digitalisasi," kata Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir saat membuka Dakwah Camp Persis di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Jatinangor, Jumat, (1/9/2023).

Dikatakannya, berdasarkan survei Program for International Student Assessment (PISA) pada Tahun 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. "Indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca, termasuk literasi digitalnya. Bahkan menurut hasil algoritma, bahwa orang Indonesia itu paling cerewet di medsos," ujarnya.

Menurut bupati, kegiatan Dakwah Camp bisa menjadi bagian solusi untuk meningkatkan kualitas dakwah yang bisa merangkul dan menyentuh hati masyarakat dalam menegakkan ,amar maruf nahi munkar yang mengarahkan pada keimanan dan ketaqwaan. "Kenapa yang jelek mudah viral tapi, dakwah bagus kurang viral. Itu butuh strategi yang masif. Oleh karena itu, Dakwah Camp ini diharapkan bisa menjadi kekuatan bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas dakwah," katanya.

Bupati pun mengajak kepada seluruh jajaran Persis untuk bersama-sama meningkatkan kompetensinya dalam berdakwah dan tata kelola organisasi mulai beralih ke digitalisasi. "Mau tidak mau, berdakwah sekarang harus menggunakan digitalisasi pakai youtube atau tiktok. Persis harus lebih lincah, harus berubah dan bisa beradaptasi sehingga menghasilkan strategi dakwah yang efektif dalam menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi saat ini," katanya. [*]

(penerbit: sumedangkab.go.id)