DISKOPERINDAG - Di tengah masa pandemi Covid 19,  para perajin makanan di Sumedang terkena dampaknya. Sebagian besar mengalami penurunan omzet yang cukup drastis.  Hal ini diakui Kabid Perindustrian Diskoperindag Sumedang Sutisna.

Menurut Sutisna berdasarkan laporan dari para pengrajin penurunan omset bahkan sampai dibawah 50 persen.  "Pendemi Covid 19 memang menjadi penyebab produksi mereka menurun yang berimbas pada pendapatan sehingga mengalami kerugian," kata Sutisna Jumat (15/5/2020).

Sebagai contoh lanjut Sutisna pengrajin makanan teng teng asal Cikoneng Ganeas karena kurangnya pembeli banyak pedagang yang terpaksa memgembalikannya kembali.  "Untuk teng teng ini sistemnya konsinyasi, jadi ketika tidak laku ya dikembalikan lagi kepada pemilik dan kemarin saya dengar karena banyak yang dikembalikan kerugian mencapai Rp. 40 juta,  padahal di hari normal tidak pernah terjadi, bahkan jelang lebaran seperti sekarang malah nambah," katanya.

Diakui Sutisna masih banyak lagi pengrajin makanan  seperti opak, ranginang, keripik dan lainnya yang mengalami penurunan dimasa pandemi Covid 19. Biasanya menjelang hari raya Idul Fitri para pengrajin makanan ini panen pesanan karenanya banyaknya permintaan dari masyarakat, namun jelang Idulfitri sekarang di tengah masa pandemi corona tidak bisa menjadi andalan.

"Jelang Idulfitri untuk makanan makanan hasil industri rumah tangga ini selain untuk dikonsumsi sendiri, juga banyak masyarakat yang membeli untuk persiapan oleh oleh bagi kerabatnya yang mudik," katanya. (end)

(penerbit: sumedangkab.go.id)