CISITU - Dusun Cikeusi, Desa Cinangsi Kecamatan Cisitu berpotensi menjadi sentra komoditas jahe. Tanaman jahe yang biasa digunakan untuk bumbu masak ini cukup banyak terdapat di daerah tersebut. Setiap panen pada musimnya, bisa menghasilkan puluhan ton jahe.

Saat ini, petani setempat lebih banyak menanam komoditas jahe daripada komoditas palawija lainnya. "Sekitar puluhan hektar lahan yang ditanami jahe. Tapi ini sudah dilakukan petani sejak beberapa tahun lalu," ujar Arwan petani setempat, Rabu (5/8/2020).

Paska panen, kata dia, petani menjual hasilnya ke para tengkulak. Bahkan ada petani yang menjual dengan sistem borong kebunan. Atau sebelum panen sudah dibayar tengkulak. "Karena kami belum tahu pemasaran untuk sementara kami menjual jahe hasil panen ke tengkulak saja," katanya. 

Ia menyebutkan, banyak petani yang menjual jahenya dengan sistem borongan kebun, tentu saja dengan harga yang saling menguntungkan agar terhindarvl dari kerugian. "Masalah pemasarana yang penting saling menguntungkan, karena petani dan tengkulak sudah punya taksiran yang sama,"katanya.

Arwan menambahkan, jahe yang sudah dipanen para petani, biasanya dijual ke tengkulak itu dengan kisaran harga Rp 14.000- Rp.16.000 per kilogram. "Mudah-mudahan wilayah kami bisa jadi sentra jahe dan bisa dari komoditas jahe kami bisa memperbaiki ekonomi," ujarnya. (nsa)

(penerbit: sumedangkab.go.id)