GAJAH AGUNG - Jum'at, (22/10/2021). Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang kembali melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Tahap 3 terkait Model Pengelolaan Kawasan dan Social Engineering untuk Pengembangan Panas Bumi di Hutan Konservasi, bertempat di Aula Tampomas IPP Kabupaten Sumedang. 

FGD tahap 1 dan 2 yang telah dilakukan sebelumnya itu, dipimpin secara langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang.

Turut hadir Asisten Pembangunan, Direktorat Panas Bumi (Harris S.T., M.T), Perwakilan Badan Litbang Kementerian SDM (Made Agus Darmasusila), Camat Conggeang dan Camat Buahdua beserta unsur Forkopimcam, Kepala Desa Cibitung, Kepala Desa Cikurubuk, Ketua Pokja Panas Bumi Kecamatan Buahdua, Tokoh Masyarakat Kecamatan Buahdua dan para perwakilan warga masyarakat di dua desa tesebut. 

Pada kesempatan tersebut, Asisten Pembangunan Setda Kabupaten Sumedang (dr. Hilman Taufik Wijaya Somantri, M.Kes) mengatakan bahwa saat ini telah dilakukan survey dimana kemungkinan melakukan pengeboran dengan melihat data-data yang ada. Diharapkan, kajian terkait potensi panas bumi di Gunung Tampomas bisa selesai dan dipaparkan hasilnya pada akhir tahun ini. Ia pun menambahkan bahwa dari sumber energi panas bumi sinergi dari semua pihak harus terjalin sehingga proses pengembangan panas bumi yang dilakukan oleh pemerintah kedepan dapat berjalan lancar. 

Sekretaris Daerah (Drs. Herman Suryatman, M.Si.) menyampaikan, kegiatan ini merupakan kegiatan strategis bagaimana Sumedang berkontribusi dalam pengembangan energi baru. Herman menyebutkan, tujuan Pemerintahan ada untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Pembangunan panas bumi ini merupakan sebagai salah satu ikhtiar dari Pemkab Sumedang dalam rangka mensejahterakan rakyat,” ujarnya.

Dapat diketahui, adapun yang diharapkan oleh masyarakat terkait pengembangan panas bumi ada tiga bagian yaitu pertama pengembangan ekonomi masyarakat berbasis lembaga ekonomi badan usaha milik desa sebanyak 5%, kemudian adanya pengembangan kontrusi sosial ekonomi berbasis kearifan lokal yaitu usaha masyarakat 25% dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 70% dan ini semua yang diharapkan oleh masyarakat. 

Tidak hanya itu, masyarakat juga meminta program peningkatan kesehatan masyarakat dibagi menjadi 4 golongan diantaranya yaitu pembangunan pusat kesehatan masyarakat sebanyak 15%, kemudian perkembangan sarana posyandu 35%, program gizi balita dan ibu hamil 25% serta program kesehatan anak 25%. Kemudian, dari program pendidikan, masyarakat meminta bantuan fasilitas sarana sekolah sebanyak 45% dan beasiswa belajar bagi masyarakat kurang mampu 55%. Dan dari program peduli lingkungan yang petama yaitu penerangan jalan desa 30%, biogas 15%, bank sampah 15%, dan Reboisasi sebanyak 40%, dan ini hasil dari FGD di empat kawasan tersebut.

Diharapkan dengan adanya Gheothermal ini, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, program mengembangkan perlindungan lingkungan, pelestarian budaya, pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar dan menjaga kawasan keanekaragaman hayati. (diskominfosanditik)

(penerbit: sumedangkab.go.id)