SUMEDANGKAB.GO.ID, SURIAN - Warga Desa Wanajaya, Kecamatan Surian, terutama warga RT 11 Dusun Bobos, berharap besar terbangunnya jembatan gantung sebagai akses mobilitas bagi warga RT 11. Selama ini warga RT 11 Dusun Bobos terisolir, karena untuk keluar wilayahnya, seperti ke kantor desa saja harus menyebrang sungai Cikandung. Padahal Sungai Cikandung termasuk sungai besar dengan arus air yang deras apalagi jika musim hujan.

Tokoh masyarakat, Cahya, menyebutkan, ada sekitar 25 KK  yang tingga di RT 11. Wilayah RT.11 ini terpisahkan sungai. Dari dulu keinginan terbangunnya jembatan memang terus disuarakan warga.

Karena selama ini, warga harus menyebrang sungai ketika beraktivitas sehari-hari. Adapun akses lain yang bisa dilewati melalui daratan harus memutar ke wilayah desa lain yang jaraknya lebih dari 3 Km.

 

"Yang kami khawatirkan ketika anak-anak mau pergi ke sekolah harus menyebrang sungai. Iya kalau musim kemarau air sungai tidak begitu deras tapi pas musim hujan, kami harus bertaruh nyawa," ucap Cahya, Rabu, Kamis (9/7/2020).

Ia mengatakan, sulitnya mobilitas, membuat warga RT.11 terus berkurang. Mereka memilih pindah ke wilayah Desa Karangbungur, Kecamatan Buahdua.

Sementara itu, Kepala Desa Wanajaya, Erwan Riswanto SE,Ak.,membenarkan aspirasi warga RT 11 yang menginginkan adanya jembatan gantung. Menurut Erwan, keinginan warga akan segera terealisasi mengingat saat ini, rencana pembangunan jembatan gantung di Dusun Bobos itu, sudah dalam tahapan DED yang dilaksanakan konsultan perencanaan dengan dana dari bantuan keuangan provinsi. Usai DED,  direncanakan pada Oktober- November 2020 mulai proses pekerjaan fisik jembatan.

Erwan mengakui, saking kuatnya keinginan warga untuk keluar dari wilayah terisolir, warga rela menghibahkan sebagian lahan tanahnya untuk membuat jalan yang nantinya jadi akses ke jembatan gantung. ***(nsa)

(penerbit: sumedangkab.go.id)