SUMEDANGKAB.GO.ID,KOTA – Dalam simulasi acara resepsi pernikahan yang digelar Aliansi Penyelenggara Pernikahan Sumedang (APPS) di Asia Plaza Sumedang, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir berpesan agar penyelenggara atau keluarga yang mengadakan acara tidak mengundang tamu dari luar kota yang berstatus zona merah. Undangan resepsi pernikahan harus dicatat by name by address. "Tidak boleh mengundang tamu undangan dari zona merah. Ini demi mencegah penyebaran Covid-19," kata bupati, Rabu (24/6/2020).
Pesan lainnya adalah penyelanggara pernikahan atau WO (Wedding Organizer) jangan menyiapkan buku tamu untuk ditulis oleh undangan. Melainkan dengan menggunakan laptop atau computer. Tamu undangan tinggal menyebutkan namanya, nanti keluar di laptop sesuai daftar undangan. Tujuannya untuk mencegah banyak orang memegang pulpen juga mengontrol tamu yang datang.
Bupati menegaskan, penyelenggara pernikahan harus punya ijin dari pihak desa dan kecamatan tempat diselenggarakannya pernikahan, dengan membuat pernyataan di atas materai, bahwa mereka siap menerapkan protokol kesehatan.
"Harus ada thermal gun, semua orang harus memakai masker, menyiapkan tempat cuci tangan, dan tempat isolasi untuk undangan yang suhu tubuhnya diatas yang diperbolehkan. Lalu ada satgas Covid-19 juga" tuturnya.
Sebelumnya, sesuai aturan bupati, resepsi pernikahan boleh diselenggarakan mulai 21 Juni 2020, namun dalam penyelenggaraannya harus tetap menjalankan prokes.
"Harus ketat, jumlah tamunya harus dibatasi. Jangan sampai ada kasus (Covid-19) baru lagi," tuturnya.
Kemudian, kata bupati, resepsi pernikahan di masa AKB juga tidak diperbolehkan mengadakan prasmanan. Makanan untuk tamu undangan harus dihidangkan menggunakan kotak makanan. Semua peraturan tersebut berlaku baik untuk yang diselenggarakan oleh WO maupun mandiri.
Bupati menegaskan akan ada sanksi bagi penyelenggara pernikahan yang tidak menerapkan protokol kesehatan.
"Kita bertahap saja, supaya aman dan kontinyu, sambil berjalan sambil evaluasi," ujarnya.*** (rsi)
(penerbit: sumedangkab.go.id)