PASEH - Ketua Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (PCGP) Ansor Kabupaten Sumedang, Acep Komaruddin Hidayat meminta para kader Ansor keberadaannya harus terlihat oleh masyarakat. Hal tersebut dikatakan Acep saat mengisi materi Manajemen Organisasi, di acara Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) PAC GP Ansor kecamatan Paseh, di Ponpes. Al Mu'awanah Paseh, Minggu (15/03/2020).

"Mau terasa manfaatnya bagaimana, kelihatan dan terdengar saja tidak? Minimalnya, kelihatan dan terdengar saja dulu, jika dirasa belum mampu bermanfaat bagi masyarakat," kata Acep.

Menurutnya, kader Ansor harus kelihatan gerakannya, terdengar suaranya, dan terasa manfaatnya oleh masyarakat. Sebab, menurutnya GP Ansor merupakan  bentuk organisasi teknis. Yakni organisasi jangka panjang yang memiliki kader dan aturan main yang jelas untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan setiap program kerja.

"GP Ansor bukan organisasi taktis, organisasi yang dibentuk buat kepentingan sesaat. Seperti halnya organisasi kepanitiaan PHBI, dan yang lainnya. Makanya, GP Ansor didirikan tahun 1934 sampai sekarang masih tetap ada," katanya.

Keberadaan GP Ansor, kata Acep, tergantung dari para kadernya. "Jika masih aktif ber-Ansor, maka ila yaumul qiyamah pun, bisa di pastikan Ansor akan tetap ada. Tapi jika besok besok kita sudah tidak aktif lagi, sejak saat itulah Ansor bubar," ujarnya. 

Acep mengimbau kepada para kader Ansor agar tidak takut untuk aktif di Ansor. Ia menggambarkan, kader Ansor bisa membantu program-program pemerintah untuk kepentingan masyarakat. "Tentunya selain tugas kita mengawal dan menjaga para kyai dan ulama, termasuk menjaga dan mengawal ajaran Ahlu sunnah wal jamaah ala An Nahdliyyah yang sanad ajaran para kyainya nyambung sampai kepada Nabi Muhammad SAW," tuturnya.

Kegiatan PKD tersebut diikuti sebanyak 38 peserta, terdiri dari perwakilan Ranting di PAC GP Ansor Paseh dan kader beberapa PAC lainnya yang ada di Sumedang. (agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)