SUMEDANGKAB.GO.ID, KOTA – Ketersediaan kedelai bagi para pengrajin tahu di Kabupaten Sumedang masih bisa terpenuhi meskipun dalam suasana pandemi Covid 19. Menurut Pepen (43) salah seorang pengrajin tahu asal Giriharja Desa Kebonjati Sumedang Utara sejauh ini, ia dan para pengrajin tahu lainnya tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan kedelai.

"Awalnya kami juga khawatir akan kesulitan bahan baku dalam hal ini kedelai impor, tetapi alhamdulilah meskipun dalam kondisi pandemi covid, kebutuhan kedelai masih bisa terpenuhi," jelas Pepen, Kamis (2/7/2020).

Menurut Pepen, dalam sehari ia membutuhkan sekitar 4 kwintal kedelai untuk kebutuhan produksi dan selama ini cukup terpenuhi dari sebuah grosir yang ada di Sumedang. Harga kedelai juga relative stabil meski ada pandemi, yaitu mencapai Rp 7.200 perkilogram.

"Kalaupun naik ataupun turun tidak terlalu significant paling bedanya hanya Rp 500," tambahnya.

Lebih lanjut dikatakan Pepen diawal awal adanya Covid memang distribusi kedelai cukup terhambat, namun itu hanya berlangsung beberqpa hari saja dan kembali normal.

Pepenpun berharap ketersedian kedelai akan tetap tersedia dan harganya stabil sehingga para pengrajin tahu bisa terus berproduksi.

Secara terpisah Sekretaris Diskoperindag Kabupaten Sumedang Deny Tanrus mengatakan kebutuhan kedelai di kabupaten Sumedang setiap bulannya sekitar 600 ton.

"Kebutuhan kedelai ini 90% adalah kedelai impor dan hanya 10% saja di pasok dari kedelai ," tandasnya.***(end)

(penerbit: sumedangkab.go.id)