SUMEDANGKAB.GO.ID, JATIGEDE - Tangkapan ikan di Bendungan Jatigede sedang minim. Mereka ount mengeluh karena hasil jual tangkapannya hanya cukup untuk mengganti biaya operasionalnya saja. Sementara kebutuhan keluarga tak mampu tercukupi dari hasil menangkap ikan.
Kondisi ini telah terjadi dari sekitar empat bulan lalu. Penangkap ikan dengan jaring bentang, Sudrajat (42) warga Cilembu, Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja menyebutkan hasil tangkapan ikan saat ini,  setiap harinya hanya sekitar 2 kilogram. Bahkan terkadang tidak hasil sama sekali.
"Kami mendapat ikan 2 kilogram saja sudah bagus. Sering juga tidak dapat sama sekali," ujar Sudrajat di Cilembu, Selasa (22/9/2020).
Ia mengatakan, kondisi ini sudah dirasakan dari beberapa bulan lalu. Ketika muka air waduk dalam posisi penuh pun ikan memang sudah sulit didapat. Apalagi, kata dia saat ini kondisi air waduk menyusut.
"Kami belum tahu penyebab ikan langka. Tapi kelangkaan ikan bukan hanya dirasakan oleh kami yang biasa menangkap dengan jaring bentang tapi juga dirasakan oleh penangkap ikan dengan alat jala," katanya.
Ia mengakui minimnya hasil tangkapan ikan berimbas pada pendapatan. Ketika normal, kata Ajat, ia kerap mendapat hasil tangkapan hingga 15 kg per hari. 
Dari hasil tangkapannya,  ia jual sebanyak 10 kg dengan harga antara Rp.18.000 hingga Rp.20.000 per kg.
Penangkap ikan lainnya, Aris (45) menyebutkan, kelangkaan ikan di perairan Waduk Jatigede membuat para penangkap ikan mengalami penurunan pendapatan yang drastis. Sehingga banyak penangkap ikan yang harus mencari kerjaan lain selain menangkap ikan. (nsa)***

(penerbit: sumedangkab.go.id)