TANJUNGSARI -  Pembuat sekaligus penjual opak dan rengginang di wilayah Kecamatan Tanjungsari mengalami penurunan penjualan. Kondisi ini disinyalir karena adanya wabah virus korona.

Salah seorang pembuat sekaligus penjual opak dan rengginang di Desa Gudang, Kecamatan Tanjungsari, Atikah (57) mengatakan, dibandingkan tahun lalu menjelang lebaran tahun ini penjualan opak menurun drastis.  "Tahun kemarin sebelum lebaran sudah habis bahan 13 kwintal opak dan rengginang. Sekarang saya siapkan 16 kwintal tapi baru terjual sekitar 5 kwintal," katanya, Kamis (21/5/2020).

Supaya dagangannya banyak dibeli, kata dia, kini Ia menawarkan opak dan rengginang via telepon kepada langganannya. Namun demikian, upaya tersebut tidak cukup mendatangkan banyak pembeli.  "Biasanya pembeli datang sendiri ke sini, karena sudah tahu. Sekarang malah saya yang nawar-nawarin lewat telepon, tapi itu juga tidak efektif," katanya.

Biasanya, kata dia, setiap musim lebaran dirinya kebanjiran order opak dan rengginang.  Arikah sendiri menjual opak seharga Rp 750 per biji, sedangkan rengginang dijual Rp 1.000 per biji.  "Mudah-mudahan korona cepat selesai, biar penjualan bisa normal lagi," katanya. (rsi)

(penerbit: sumedangkab.go.id)