SUMEDANGKAB.GO.ID,CIMALAKA - Semenjak pandemi Covid 19 melanda, penjualan daging ayam di Kabupaten Sumedang mengalami penurunan. Penurunan penjualan mulai dirasakannya sejak Maret 2020. Penurunan penjualan bahkan mencapai 30 persen.

"Sangat signifikan penurunannya hingga mencapai 30 persen. Jauh dari penjualan sebelum pandemi Covid 19," kata pedagang ayam di Pasar Cimalaka, Dede Ratnasari, Jumat (4/9/2020).

Menurut Dede, untuk mengakali menurunnya penghasilan dari penjualan ayam, dirinya membuat olahan makanan dari daging ayam.

"Kami membuat makanan abon ayam atau baso ayam. Itu untuk mengakali penurunan penghasilan dari penjualan daging ayam," kata Dede.

Dede menyebutkan, penjualan daging ayam menurun karena permintaan konsumen di masa pandemi menurun. Ia menggambarkan, berkurangnya hajatan yang sampai saat ini dilarang pemerintah guna mencegah penularan Covid-19. Kemudian permintaan rumah makan dan permintaan dari pedagang kuliner yang berbahan dasar daging ayam juga menurun.

"Kami mengurangi belanja karena permintaan pasar menurun. Belanja dibatasi hanya 150 Kg per hari. Padahal, sebelumnya mencapai 200 sampai 250 kilogram," kata Farida (32), pedagang lainnnya.***(agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)