PENDOPO - Pemerintah Kabupaten Sumedang bekerja sama dengan Sawala Foundation dan Telkomsel dalam mengembangkan aplikasi sistem pencegahan stunting atau SIMPATI.

Penerapan aplikasi simpati disampaikan Sekda Herman Suryatman merupakan langkah pemerintah dalam mengumpulkan data untuk mengambil langkah tepat dalam penyelesaian masalah stunting. "Agar penanganan tepat perlu data dari hamil hingga balita, data harus diindetifikasi kader. Data yang terkumpul akan menghasilkan langkah yang tepat dalam penanganan masalah stunting," jelasnya dalam workshop dan sosialisasi pencegahan stunting yang diikuti kader posyandu dari dua desa lokus stunting, di IPP. Rabu (30/9/2020).

Pemanfaatan aplikasi simpati dalam pengentryan data stunting dilingkungan masing-masing disampaikan Herman harus menjadi laju lalu lintas komunimasi para kader posyandu dengan pemerintah. "Harus ada laju lalu lintas komunikasi sehingga dapat melakukan langkah yang tepat, jangan ada angka stunting yang baru. Diharap semua kader dapat menggunakan aplikasi tersebut," katanya.

Sebanyak 20 kader posyandu dari Desa Cilembu dan Mekarbakti menjadi kader pertama yang mengaplikasikan SIMPATI dalam pelaporan data stunting. "Aplikasi ini harus benar-benar dimanfaatkan, entry data yang tepat akan menentukan langkah yang tepat pula dalam penanganan stunting, dua desa yang mewakili adalah salah satu desa yang termasuk desa lokus stunting," jelasnya. (rsi)

(penerbit: sumedangkab.go.id)