CIBUGEL -  Pengrajin ancak Dusun Simpaywargi RT. 01/RW. 03 Desa Jayamekar Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang, mengharap pemasaran hasilnya dapat dibantu BUMDes. Dedi pengrajin ancak atau tempat menampung tahu dari cetakan berbahan dasar bambu mengaku dalam sehari bisa menghasilkan 30 ancak secara manual, dan 100 ancak menggunakan mesin.

Menurutnya,  usaha yang ditekuni selama empat tahun ini telah menjadi peluang usaha serta tempat untuk pelatihan bagi karang taruna desa yang ingin membuat ancak. “Pemuda desa lebih kreatif dalam pembuatan ancak agar penjualannya tidak hanya dilingkungan pabrik tahu saja,” katanya, Rabu (11/3/2020).

Ia mengaku ancak dijual ke delapan pabrik tahu, tidak hanya sebagai peluang usaha untuk keluarganya. “Tapi untuk para pemuda sekitar yang ingin belajar dan mengembangkan usaha ancak," tambahnya.

Pemasaran ancak yang hanya dari mulut ke mulut dan diharapkan  semakin efektif dengan bantuan pemasaran Bumdes Jayamekar. "Saya mengharap Bumdes Jaya mekar dapat membantu hasil karang taruna desa untuk dipasarkan lebih luas, serta para pemuda desa dapat lebih kreatif menjadikan ancak sebagai kreasi dengan harga jual lebih," katanya.

Ancak hasil pengrajin Simpaywargi dijual berkisar antara Rp 11 ribu -15 ribu per buahnya. (rsi)

(penerbit: sumedangkab.go.id)