KOTA - Penjualan atribut 17 Agustus tahun ini mulai semarak di pinggir-pingir jalan. Namun para pedagang mengaku penjualannya mengalami penurunan. Menurutnya penjualan ditenggarai akibat pandemi Covid-19.

Yosep (49), seorang pedagang mengatakan tahun ini penjualan atribut 17an mengalami anjlok sampai 60 persen dibandingkan tahun lalu. "Mungkin karena daya beli masyarakat yang menurun karena korona," kata Yosep, yang berjualan atribut 17an di depan Graha Insun Medal (GIM), Rabu (5/8/2020).

Biasanya memasuki tanggal 4 Agustus banyak atribut yang sudah terjual. Namun kini ia merasakan sepi pembeli. Kata Yosep, ia menjual atribut bendera mulai dari harga Rp 20 ribu, hingga Rp 75 ribu. "Dulu paling sering dicari bendera dan umbul-umbul, tapi sekarang belum terasa ramai pembeli," katanya lagi.

Pedagang lainnya, Nono, yang berjualan di depan Kantor Pos Sumedang mengatakan, sebelum ada pandemi Covid-19, biasanya dinas/instansi banyak yang mencari atribut 17an. Namun kini kondisinya sepi pembeli. Bahkan, penurunan penjualannya mencapai 80 persen.  "Kalau saya jual atribut punya bandar, dibandingkan tahun lalu turunnya sangat jauh," ujarnya.

Selain atribut seperti bendera merah putih, back ground, dan umbul-umbul, di masa pandemi ini Nono juga juga menjual masker merah-putih. "Masker merah putih lumayan sudah ada beberapa yang terjual, tapi secara keseluruhan mah sepi," katana. (agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)