SUMEDANGKAB.GO.ID,  TANJUNGKERTA- Tokoh NU Sumedang H Sa’dulloh memberikan bimbingan dan pencerahannya kepada peserta diklat program Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha) Provinsi Jawa Barat di Hotel Grand Sunshine Soreang Bandung, baru-baru ini.
Menurutnya, ada faktor penghambat dalam menghafal Al-Qur’an yang pertama yaitu kesehatan. 
Kesehatan fisik dan psikis harus senantiasa dijaga agar tidak mengganggu  dalam membuat terget halafal Al-Qur’an.
Gangguang fisik contohnya seperti penyakit mata, telinga, tenggorokan, flu, panas dingin, dan penyakit lainnya yang bisa mengganggu konsentrasi menghafal. Hal ini dapat dicegah dengan rajin berolah raga, mengatur pola makan yang sehat, dan tidur yang cukup, 
"Contoh gangguang psikis yaitu stres, mudah tersinggung, dan yang lainnya. Hal ini juga bisa di cegah dengan cara sering berkomunikasi dengan teman, guru, dan selalu berprinsip ‘santai, serius, sukses," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/7/2020)
H. Sa’dulloh melanjutkan, penghambat menghafal Al-Qur’an yang kedua yaitu aspek psikologis, Faktor penghambat dalam menghafal bersumber dari dalam diri sendiri, yaitu pasif, pesimis, putus asa, bergantung pada orang lain, berkencenderungan matrealistik, dan lain-lain.
Sifat pasif adalah sifat seseorang yang tidak mau berupaya atau berikhtiar dalam segala hal. Orang yang memiliki sifat pada umumnya tidak memiliki gairah hidup dan tidak memiliki perhatian dan antusias dalam mengikuti pelajara. Sementara sifat pesimis adalah sifat yang mengarahkan orang untuk selalu tidak siap karena merasa tidak mampu, kurang percaya diri, dipenuhi rasa waswas dan keraguan, serta nerasa tidak memiliki kecerdasan yang cukup,.
"Sifat pasif, pesimis, putus asa, bergantung pada orang lain, dan berkencenderungan matrealistik semuanya bisa mengganggu orang yang mau menghafal Al-Qur’an," ucap H Sa’dulloh.
Faktor yang ketiga, sambung dia, penghambat dalam menghafal Al-Qur’an yaitu motivasi. Kurangnya motivasi atau ketiadaan motivasi dalam menghafal Al-Qur’an adalah faktor yang paling menghambat suksesnya menghafal Al-Qur’an. Kegagalan yang sering terjadi, tidak hanya dalam menghafal Al-Qur’an tetapi seluruh bidang, berawal dari kurang atau tidak adanya motivasi. Oleh karenanya orang yang menghafal Al-Qur’an harus memiki motivasi yang tinggi. ***(nsa)

(penerbit: sumedangkab.go.id)