WADO - Sejumlah petani di Desa Cimungkal, Kecamatan Wado mulai serius menjajaki budidaya tanaman kopi. Wilayah perkebunan Cimungkal menurut petani setempat, memungkinkan akan menghasilkan tanaman dan kopi dengan kualitas yang baik.

"Sebelumnya memang sudah ada di sejumlah titik yang menanam kopi, tapi hanya sebagai pelengkap tanaman lain. Kalau sekarang kami malah sudah menyiapkan lahan khusus buat budidaya kopi," ujar Yayan Ruhyana, pengurus Kelompok Perkebunan Arosta Desa Cimungkal, Jumat (24/7/2020).

Ia menyebutkan, tanaman kopi potensial untuk dikembangkan di Cimungkal. Secara geografis wilayah Cimungkal berada di ketinggian kurang lebih 800 mdpl. Kini para petani yang tergabung dalam kelompok tani perkebunan Arosta mulai menanam kopi di lahan seluas 40 hektare. "Kalau melihat tanaman kopi, yang sudah ditanam petani sebelumnya di sejumlah tempat di wilayah Cimungkal seperti di lereng Cakrabuan. Kawasan kami memang cocok juga untuk kopi," katanya.

Sebelumnya kata Yayan, petani di Cimungkal lebih banyak menanam komoditas sayuran dan disebagian lahan lainnya ditanam kayu keras serta tanaman musiman seperti palawija. "Setelah kami melakukan diskusi dengan beberapa petani kopi diluar Cimungkal, kami tertarik menanam kopi. Karena secara geografis sangat mendukung," katanya.

Ia menambahkan, setahun lalu, bersama petani lainnya terlebih dahulu  membentuk kelompok tani perkebunan. Kelompoknya beranggotakan sekitar 20 orang. Saat ini, kopi yang ditanam  belum melaksanakan panen. Namun demikian, untuk pengembanganya, para petani sudah belajar mengolah kopi hasil dari perkebunan kopi di lereng Gunung Cakrabuana yang ditanam oleh petani diluar kelompoknya. "Kelompok kami masih dalam tahap pengembangan dan terus belajar dalam pemerilharaan tanaman kopi. Mudah-mudahan dari komoditas kopi bisa menyejahterakan petani disini," katanya. [nsa]

(penerbit: sumedangkab.go.id)