Penulis : Agun Gunawan | Editor: Vera Suciati 

RANCAKALONG - Kecamatan Rancakalong menjadi daerah proyek percontohan Program Klaster Desa Produktif (KDP). Program ini diinisiasi oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan (UKP-BKPKKP).

Asisten UKP-BKPKKP, Rifanzi Chandras Varas Rachmat mengatakan, pertimbangan dipilihnya Rancakalong sebagai proyek percontohan lantaran potensi-potensi dan keanekaragaman wilayah yang besar, kultur masyarakat yang mendukung. Dan yang tak kalah penting, pemangku kepentingan terkait dan masyarakatnya yang memiliki semangat juang tinggi.

"Prasyarat demikian itu memenuhi kriteria sebagai wilayah proyek percontohan bagi program KDP yang diinisiasi dan dikembangkan dengan melibatkan berbagai stakeholder oleh UKP-BKPKKP," kata Rifanzi.

Ia menjelaskan KDP merupakan program untuk mengkoneksikan potensi-potensi ekonomi dalam suatu klaster (kawasan). Baik dari sektor pertanian, perikanan, peternakan, pariwisata, budaya, produk/jasa, dan sebagiannya, supaya tercipta nilai tambah dalam klaster tersebut sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Model konsep klaster desa produktif ini bukan hal baru karena di sejumlah lembaga sudah pernah dikembangkan sehingga UKP ini ingin agar konsep serupa ini dapat lebih dikembangkan dengan inovasi tertentu, ” katanya.

Dalam kajian terkait KDP yang dilakukan dalam beberapa waktu terakhir, UKP menilai ada tiga produk unggulan yang dapat dikembangkan di wilayah Rancakalong yakni kopi Boehoen Nagarawangi, ubi cilembu, dan ternak.

UKP sendiri telah menggelar empat kali FGD dan pertemuan dengan Pemda Sumedang dan Rancakalong, untuk menggali lebih lanjut tiga potensi unggulan itu.

Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Sumedang, Agus Wahidin menyebutkan, FGD di Sumedang merupakan rangkaian keempat kalinya. Sebelumnya, FGD dilakukan dua kali di Jakarta, dan satu kali pertemuan secara virtual.

FGD melibatkan Forkopimcam, Kepala Desa, dan BUMDES. Hari selanjutnya tim akan berkunjung ke lapangan tepatnya Geo Teater Rancakalong. Kemudian pada hari ketiga, akan meninjau kelompok-kelompok tani di Rancakalong.

“Setelah dikaji betul-betul oleh tim UKP, aspeknya sangat memenuhi untuk program KDP. Maka dipilihlah empat potensi unggulan, pertama kopi, kedua ubi Cilembu, ketiga peternakan, dan keempat, makanan olahan. Satu contoh ubi Cilembu usahakan tidak hanya dijual mentah saja, tapi diharapkan menjadi makanan olahan,” kata Agus Wahidin.

Agus menambahkan, selama ini desa menjadi lokasi produksi bahan mentah dan menumpu kebutuhan pangan masyarakat perkotaan tanpa ada upaya pemberian nilai tambah atau mengolahnya terlebih dahulu.

“Konsep KDP salah satunya akan memberikan solusi atas kondisi ini, dengan Rancakalong Sumedang sebagai proyek percontohan. Kita berharap ke depan akan ada upaya saling menyangga antar desa, misalkan untuk kopi, pupuknya kalau bisa harus disediakan bersama melalui BUMDesma,” kata Agus. (*)

(penerbit: sumedangkab.go.id)