CITENGAH - Pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru (AKB) di masyarakat mengubah tatanan kehidupan masyarakat dalam menentukan tempat wisata dan pemilihan lokasi pernikahan. "Pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru di masyarakat mengubah kebiasaan masyarakat," ujar   Nana Mulyana, Owner Kampung Karuhun yang juga persatuan hotel dan restauran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sumedang, Rabu (5/8/2020).

Nana menjelaskan perubahan masyarakat di masa pandemi cenderung mencari tempat wisata yang bersifat outdoor karena relatif lebih aman. "Salah satunya pemilihan tempat wisata dan lokasi pernikahan, masyarakat lebih memilih tempat outdoor karena relatif lebih aman," kata Nana.

Tempat wisata outdoor tetap harus memperhatikan protokol kesehatan dan mewajibkan pengunjungnya mematuhi protokol. "Meski outdoor pengelola harus tetap menyediakan kelengkapan protokol, menghimbau mematuhi prokes serta melakukan pemeriksaan kepada setiap pengunjung,"  katanya.

Penyediaan masker gratis bagi setiap pengunjung perlu dilakukan demi terciptanya tatanan baru dibidang wisata. "Pengelola menyediakan masker agar setiap pengunjung dapat mengganti masker yang digunakan setelah dua jam agar tetap aman, ini kebiasaan baru yang harus dipatuhi bersama baik pengelola ataupun pengunjung," ujar Nana. (rsi)

(penerbit: sumedangkab.go.id)