BPBD - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyoroti bencana tanah longsor yang terjadi di beberapa wilayah Sumedang baru-baru ini. 
Kepala BPBD Kabupaten Sumedang, Ayi Rusmana mengatakan, bencana tanah longsor atau pergerakan tanah dipicu oleh intensitas curah hujan yang tinggi. Ditambah lagi faktor saluran air atau drainase yang kurang baik. "Terjadinya longsor ini karena hujan terus menerus dengan intensitas tinggi, dan adanya saluran air yang tersumbat," kata Ayi, Selasa (1/12/2020).

Kata Ayi, letak geografis tanah yang berada di kemiringan, dan tidak jauh dengan saluran air juga menambah potensi terjadinya longsor. "Longsor bisa terjadi dikarenakan salurannya tersumbat sampah, akhirnya tanah lama kelamaan tidak kuat menahan debit air yang semakin lama menyerap kedalam tanah hingga mengakibatkan longsor," kata Ayi.

Menurutnya, aliran air yang tersumbat bukan berasal dari material sampah saja, tapi bisa juga terjadi akibat adanya tumpukan-tumpukan tanah atau batu yang menutupi aliran air. "Bisa sampah atau yang lainya, bisa juga karena drainase yang tidak bagus, diantaranya itu, jenuh air," katanya.

Untuk itu, kata Ayi, untuk dapat meminimalir terjadinya pergerakan tanah atau longsor, maka warga disarankan untuk dapat menanam pohon dan juga memperbaiki saluran drainase agar air yang mengalir tidak tersumbat. "Untuk mencegahnya maka pohon-pohon penyangga harus di tanam di daerah-daerah yang berpotensi dan berisiko terjadinya longsor," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam kurun waktu dua hari, yakni Minggu (29/11) dan Senin (30/11) kemarin terjadi dua musibah tanah longsor di Dusun Babakaoa Desa Cikoneng Kecamatan Ganeas, dan Dusun Citengah Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan. Ayi menyebutkan, dari hasil inventarisasi di lapangan yang terdampak akibat longsor di dua wilayah ini ada empat rumah yang mengalami rusak berat.

Atas hal ini, Ayi mengimbau kepada warga sekitar agar tetap waspada saat menghadapi musim hujan, terlebih posisi rumahnya berada tepat di lereng atau tebing yang curam. "Makanya diharapkan aliran air harus mengalir jangan sampai ada yg  mampet," ucapnya. (agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)