SUMEDANGKAB.GO.ID, JATIGEDE - Petani di Ciranggem selalu bergairah jika saatnya menanam tembakau. Komoditi ini hasil produksinya lebih banyak dengan nilai jual yang juga lebih menguntungkan daripada komoditi padi. 
Setelah lima tahun penggenangan bendungan Jatigede, mulai tahun ini, para petani di Ciranggem baru mulai bergairah lagi menanam tembakau. Sebelumnya sempat terhenti karena banyak petani memilih menjadi nelayan penangkap ikan.
"Baru setelah lahan -lahan sawah dan kebun mulai tertata, petani mulai menanam tembakau lagi," kata salah seorang petani, Dede Maman, Rabu (1/7/2020).
Petani lainnya, Muyana mengatakan, penghasilan yang didapat dari tembakau memang terkadang melebihi dari hasil panen padi.
Masa tanam hingga panen, memang sama dengan padi. Tapi hasil penjualan tembakau lebih menjanjikan.
Untuk menanam 2000 tangkal tembakau para petani hanya membutuhkan modal sekitar Rp. 1.1 juta. Itu meliputi, biaya penyediaan bibit, mencangkul, penyiangan hingga pupuk.
"Pemeliharaan tembakau itu tidak sulit hanya awal tanam saja," ucapnya.
Untuk pemasaran hasil panen katanya, setiap petani berbeda. Ada yang menjual per tangkal sebelum panen, ada yang dijual setelah dikeringkan dan ada juga yang dijual setelah dikeringkan dan diracik.***(nsa)

(penerbit: sumedangkab.go.id)