RSUD - Semua ruangan dan halaman di RSUD disemprot cairan disinfektan. RSUD sedang disterilisasi dan poli rawat jalan ditutup selama dua hari. Penutupan layanan rawat jalan di RSUD Sumedang guna dilakukan pengkajian, apakah RSUD Sumedang harus dilakukan penutupan sepenuhnya atau tidak.

"Kenapa penutupan dua hari karena akan dilakukan pengkajian, penelaahan apakah ke depan RSUD Sumedang harus dilakukan penutupan atau tidak," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang, Iwa Kuswaeri, Selasa (18/8/2020).

Penutupan layanan rawat jalan RSUD tersebut guna menekan tingkat penularan Covid-19. Sebab, dari 78 total kasus positif Covid-19 di Sumedang, 40 kasus diantaranya adalah tenaga kesehatan. "Sampai hari ini jumlah nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 ada 40 orang, 31 orang nakes yang bekerja di RSUD, dan sembilan orang lainnya nakes Puskesmas. Jadi dari total kasus, nakes paling dominan," ujarnya.

 

Lebih jauh Iwa mengatakan, semua pegawai RSUD Sumedang yang berjumlah 1.200 lebih akan menjalani tes swab. Saat ini sudah sebanyak 400 orang pegawai RSUD sudah menjalani tes usap. "Dari 400 orang itu belum semua hasilnya keluar, tapi sudah banyak yang positif. Tapi kami masih akan terus melakukan tracing dan screening kepada semua karyawan RSUD secara bertahap," katanya.

Iwa menambahkan saat ini ada 41 orang yang menjalani isolasi karena terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu sebanyak 37 orang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing, dan empat orang RSUD. "Yang diisolasi di rumah sakit karena mereka bergejala, sedangkan yang tidak ada gejala isolasi mandiri di rumah masing-masing," katanya. (agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)