SUMEDANGKAB.GO.ID, UJUNGJAYA - Kepala Bidang Tanaman Pangan pada DPKP Kabupaten Sumedang, Nunung Satya menyebutkan, berdasarkan data yang diperoleh, lahan pesawahan yang terimbas bencana banjir terjadi di wilayah Kecamatan Ujungjaya, terutama di Desa Kudangwangi dan Desa Sukamulya. Di wilayah tersebut, terdata lahan pesawahan yang terendam banjir sekitar 300 hektare. Namun yang mengalami fuso atau gagal panen sekitar 23 haktare.

Menurut Nunung, penyebab banjir di pesawahan kawasan Ujungjaya adalah akibat jebolnya tanggul di Sungai Cihaur dan Sungai Cinini di wilayah Kecamatan Ujungjaya. Kemudian untuk banjir  di areal pesawahan di wilayah Kecamatan Buahdua dan Surian akibat adanya luapan sungai kecil di wilayah Surian.

“DKPP langsung melalukan pendataan wilayah terdampak dan membantu petani yang terdampak dengan memberikan benih padi dan kebutuhan lainnya seluas lahan yang fuso. Diharapkan penanganan tersebut bisa mengatasi kestabilan produksi tanaman padi. Dinas juga sudah mengajukan asuransi yang nantinya diperuntukan untuk petani yang tanaman padinya terendam banjir,” jelas Nunung, Jumat (5/3/2021)

Dari data BPS (Biro Pusat Statistik) lahan pesawahan di wilayah Kabupaten Sumedang seluas 31.167 hektare dengan produktivitas rata-rata 5,7 ton gabah per hektar. Bahkan produksi padi di Sumedang tahun 2020 melebihi target/surplus. Pihak DPKP optimis, tidak ada penurunan produksi padi yang signifikan akibat bencana. Karena produksi bisa ditutup dari wilayah pesawahan lain di Sumedang.

"Jika masyarakat petani kesulitan, bisa mengajukan bantuan beras ke dinas," katanya lagi.

Ia menyatakan produktivitas padi di setiap wilayah bervariasi. Jadi ketika di wilayah Ujungjaya mengalami penurunan akan tertutup oleh wilayah lain.  Produktivitas padi tertinggi di wilayah Sumedang terdapat di wilayah kecamatan Tanjungkerta dengan produktivitas lebih dari 6 ton gabah kering giling per hektare.***(agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)