CITENGAH - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumedang, Asep Sudrajat mengatakan Pemkab Sumedang mengupayakan kerjasama dengan pihak Perhutani guna mengembangkan budidaya lebah madu asli. "Kami akan upayakan kerjasama lahan dengan Perhutani sekitar 5 sampai 10 hektar, jika sudah ada kerjasama itu nanti Pemda akan bantu permodalan untuk pengembangan budidaya madu asli," kata Asep, saat pelatihan budidaya madu di kawasan Curug Gorobog, Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan, Jumat (11/12/2020).

Saat ini, kata Asep, tempat budidaya terbesar madu asli di Sumedang hanya ada di kawasan Curug Cigorobog, di atas tanah BKSDA, yang dikelola warga setempat. Menurutnya budidaya madu asli memiliki potensi pasar yang besar, sebab perkembangannya cepat dan pesat. "Pemerintah harus jor-joran membantu, karena tidak ada istilah bangkrut untuk budidaya madu ini," katanya.

Ia menggambarkan, budidaya madu di Citengah dengan menggunakan kotak kayu yang dibuat sedemikian rupa yang disebut stupa. Di tempat tersebut terdapat 300 stupa, dan menghasilkan 40 kilogram madu asli dalam satu bulan. "Di Sumedang banyak pakan alami yaitu kaliandra dan kopi. Jadi sangat memungkinkan untuk tempat budidaya lebah madu asli, bahkan bisa jadi tempat wisata, karena pengunjung bisa ngambil madu langsung di sini," katanya.

Dengan besarnya potensi tersebut, kata Asep, bukan tidak mungkin Sumedang menjadi daerah penghasil madu terbesar. "Akan terus kami kembangkan dengan wirausaha-wirausaha, karena Sumedang punya potensi jadi 'Kabupaten Madu'," ujarnya. (agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)