KOTA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang sudah melakukan tes swab terhadap 9.568 orang selama pandemi Covid-19. Jumlah tersebut nyaris mencapai 1 persen dari jumlah penduduk Sumedang. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang, Iwa Kuswaeri mengatakan, pelaksanaan swab test terhadap 9.568 orang itu rinciannya, 5.433 orang oleh Dinas Kesehatan dan 1.003 orang oleh RSUD Sumedang. "Pelaksanaan swab tes ulang sebanyak 111 spesimen, dan ditambah Kawasan Industri 3.021 spesimen. sehingga jumlah total spesimen swab tes sebanyak 9.568 spesimen," kata Iwa, Jumat (13/11/2020).

Dari hasil swab test tersebut, kata Iwa, tercatat ada 310 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan rincian 277 orang sembuh, 11 orang meninggal dunia dan 22 pasien masih dirawat dan isolasi mandiri. Sementara untuk pengujian rapid test selama ini pihaknya telah melaksanakannya terhadap 8.837 orang dengan rincian oleh Dinas Kesehatan sebanyak 4.209 orang, RSUD Sumedang 4.357 orang. "Pengujian rapid tes ulang 271 orang dengan rincian, Dinkes 109 orang, dan RSUD 162 orang. Jadi, jumlah total rapid tes sebanyak 8.837 orang," kata Iwa.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, Pemkab Sumedang menargetkan swab tes terhadap 10 ribu orang karena berdasarkan aturan, bahwa test dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) itu minimal harus 1 persen dari jumlah populasi penduduk. Jumlah penduduk di Kabupaten Sumedang saat ini ada satu juta lebih, sehingga agar swab tes sesuai standar WHO, maka jumlah warga yang dilakukan swab tes itu harus 10 ribu orang. "Dengan banyaknya swab tes ini, kami bisa menemukan kasus-kasus di Sumedang. Jadi, kalau ditemukan sejak dini, kita bisa secepatnya mengendalikan agar tidak menyebar," kata bupati.

Menurutnya, pelaksanaan swab tes massal yang sudah dilakukan selama ini merupakan ikhtiar dari Pemkab Sumedang untuk melindungi masyarakat dari penyebaran Covid-19. "Jadi, sisi lain dari bertambahnya kasus di Sumedang ini sejalan dengan testing secara masif yang kami laksanakan. Konsekuensinya, pasti jumlah kasus meningkat," katanya. (agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)