SUMEDANGKAB.GO.ID, KOTA - Sedang tingginya tren tanaman hias diduga karena adanya kebijakan stay at home akibat pandemi. Salah seorang penjual tanaman hias di Jln. Kutamaya, Riki Septiana mengatakan, ramainya tren tanaman hias dirasakan sejak 2 bulan lalu.
"Sejak 2 bulan lalu antusias masyarakat terhadap tanaman hias sedang gila gilanya, apalagi sejak pandemi," kata Riki, Rabu (14/10/2020). 
Menurutnya, masyarakat membeli tanaman hias untuk mengisi waktu luang di rumahnya. Kata Riki, seiring penerapan WFH permintaan tanaman hias jadi meningkat, sehingga berdampak pada kenaikan harga tanaman hias.
"Kemungkinan karena bete di rumah, tidak ada kegiatan, jadi larinya ke tanaman," ucapnya.
Ia menggambarkan, tanaman hias yang paling murah seperti kriting kribo, dan jawer kotok, yang dijual seharga Rp 15.000. Kemudian untuk Monstera King dijual seharga Rp 2 juta, dan Janda Bolong dijual seharga Rp 1,5 juta.
"Yang sedang in sekarang ini jenis Aglonema, Monstera, Philodendron, Keladi," tuturnya.
Salah seorang warga, Nunung Firdaus mengaku hobi merawat tanaman hias sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar. Nunung sendiri bekerja di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumedang, dan sudah memiliki koleksi Bunga Anggrek Bulan.
"Saya suka tanaman hias sejak lock down, karena kerja juga di rumah, akhirnya saya memilih menanam bunga di rumah," ucapnya.*** (agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)