JATINUNGGAL -Kampung Cidarma, di Desa Cipeundeuy, Kecamatan Jatinunggal merupakan salah satu sentral produksi gula merah. Pasalnya kebanyakan warga di sana identik dengan perajin gula, selain itu,  kampung tersebut disekelilingnya adalah hutan yang banyak terdapat pohon aren/kawung. "Hingga kini kebanyakan warga Cidarma masih memproduksi gula merah," ujar Atang, warga Cidarma, Minggu (23/8/2020).

Gula yang yang diproduksi warga, memiliki ciri khas yang beda dengan gula aren ditempat lain. Gula Cidarma memiliki kelembutan ,warnanya yang kuning kecoklat-coklatan,serta cita rasanya yang manis, dikemas dengan daun kelapa kering. "Biasanya kami buat langsung dihutan tak jauh dari pohon arennya, kami buat tungku-tungku api sederhana untuk memasak lahang sampai menjadi gula," katanya.

Ia menggambarkan, proses pembuatan gula dari mulai memasak lahang sampai mengental dan mencetaknya dalam cetakan bundar yang terbuat dari kayu, perajin membutuhkan waktu seharian.  "Dalam seharinya itu kita bisa membuat gula dari 10 sampai 12 kilogram perhari, tapi dari hasil itu kan tidak semua bagus, gimana kualitas arennya," katanya.

Kendati punya rasa yang khas, gula Cidarma hanya dijual antara Rp.13.000- Rp.15.000 per kilogram nya, itupun ketika permintaan pembeli sedang bagus-bagusnya.  Gula produksi Cidarma, banyak dibeli oleh bandar dari Majalengka, Garut bahkan sampai Tasikmalaya. Selain untuk bumbu, gula dari Cidarma biasanya untuk produksi kecap, makanya yang paling banyak pembeli dari Majalengka. (nsa)

(penerbit: sumedangkab.go.id)