KUTAMAYA -  Wisma Haji di Komplek Islamic Centre dijadikan tempat karantina bagi masyarakat yang hasil rapid tesnya reaktif Covid-19 dan diberi nama Wisma Isolasi Simpati.

"Sesuai hasil kajian Divisi Operasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan arahan Pak Bupati, serta hasil musyawarah dengan pengurus Pusdai dan ijin warga masyarakat sekitar, jadi Pusdai ini akan digunakan sebagai Wisma Isolasi Simpati," kata Herman, Minggu (3/5/2020).

Dikatakan, tempat tersebut akan menjadi tempat isolasi warga yang hasil rapid tesnya reaktif Covid-19. Saat ini, kata Herman, di Sumedang ada 17 orang yang hasil rapid tesnya reaktif Covid-19. Kebanyakan diantara mereka adalah pemudik dari wilayah Bodetabek dan Bandung Raya. "Enam orang disertai gejala kami rawat di RSUD Sumedang. Sebelas orang lagi yang tanpa gejala harus kami alihkan ke tempat isolasi tersendiri, sesuai kesepakatan kami tempatkan di sini," ujarnya.

Ia mengatakan, sebelas orang tersebut akan dirawat sampai hasil swab (PCR), yang sudah dikirim sampelnya ke provinsi keluar. Wisma Isolasi Simpati memiliki kapasitas untuk 29 orang.  "Apabila hasil swab yang bersangkutan negatif maka akan kami kembalikan ke keluarga. Namun apabila ada yang negatif, maka akan kami rawat di RSUD," katanya. (agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)