CIMALAKA - Siswa SMPN 1 Cimalaka belajar di luar kelas, Kamis (7/11).  Aksi ini dilakukan untuk memperingati Hari Anak Internasional yang jatuh pada 7 November.

Kepala Dinas Pendidikan Sumedang, Agus Wahyudin menyebutkan peringatan Hari Anak Internasional di Sumedang dipusatkan di SMPN 1 Cimalaka.   "Jadi  bukan hanya siswa SMPN 1 Cimalaka saja, tapi juga didukung siswa sekolah lainnya, seperti dari Darmaraja, dan dari wilayah kota," kata Agus.

Kegiatan ini, kata dia, menindaklanjuti surat dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.  Pelaksanaan belajar di luar kelas ini dilakukan dalam memenuhi, menjamin dan melindung hak anak. Sekolah perlu memastikan bahwa satuan pendidikan mampu mengembangkan bakat dan kemampuan anak melalui Sekolah Ramah Anak. 

Peringan Hari Anak Internasional digelar disemua sekolah tingkat PAUD, TK, SD, dan SMP. "Semua memperingati, hanya saja di tempat lainnya menyesuaikan. Ini program seluruh Indonesia, yakni Sehari Belajar Diluar Kelas," ujarnya.

Menurutnya,  peringatan Hari Anak Internasional dikaitkan juga dengan program nasional Sekolah Ramah Anak. Dengan belajar diluar kelas, menurut Agus, ekspresi anak akan keluar. Anak-anak tampak riang gembira, saat menyalurkan ekspresi dan bakatnya.

Para guru dan orang tua diharapkan dapat membimbing, agar tumbuh kembang anak optimal, sesuai dengan kemampuan masing-masing. "Banyak cara bagaimana kita bisa menghargai dan menempatkan anak sesuai dengan perkembangan anak," ujar Agus.

Belajar di luar kelas bersama diisi dengan sejumlah kegiatan. Diantaranya membaca buku bersama, deklarasi sekolah ramah anak, senam germas, permainan tradisional, senam maumere, mematikan listrik yang tidak digunakan dan mematikan kran air yang terbuka, dan sarapan sehat bersama.

Belum semua sekolah di Sumedang secara resmi ditetapkan sebagai sekolah ramah anak. "Baru ada 12 sekolah tingkat PAUD, TK, SD, SMP yang resmi ditetapkan sekolah ramah anak," katanya. (agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)