CIMALAKA - Toni Agi Herdiansyah (8), bocah asal Dusun Sukamantri Desa Cibeureum Wetan Kecamatan Cimalaka tidak seberuntung kebanyakan anak-anak seusianya. Di saat anak-anak lain belajar secara daring, sebagai dampak pandemi Covid-19, Toni harus mencari dan mengumpulkan rongsokan untuk dijual. Toni harus melakukan hal tersebut untuk membantu meringankan beban ekonomi orang tuanya.

Sang ayah, Dedi Rosadi menuturkan, sejak pandemi melanda tahun lalu perekonomian keluarganya semakin terpuruk. Untuk untuk menghidupi keluarga sehari-hari, dirinya hanya mengandalkan kerjaan serabutan yang didapat dari tetangga sekitar rumah, itupun tidak setiap hari.

Melihat kondisi ayahnya yang serba kekurangan, Toni yang duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar ikut membantu ayahnya dengan memungut rongsokan setiap hari. Sehingga mengganggu waktu belajar dan mengaji Toni. Apalagi tugas belajar daring yang semakin membebankan Tomi karena tidak punya ponsel berbasis Android, akibatnya dia tidak bisa membuat tugas sekolah, karena ketinggalan materi belajar.

 Adanya laporan dari masyarakat tetang kondisi Tomi, Layanan Aktiv Baznas (LAB) Kabupaten Sumedang bergegas mencari keberadaan keluarga tersebut untuk melakukan asesmen.

"Sebelumnya kami melakukan asesmen, ternyata benar kondisi mereka sangat memprihatinkan," kata Ketua BAZNas Kabupaten Sumedang, Ayi Subhan Hafas, Kamis (24/6/2021).

BAZNas Sumedang, lanjut Ayi, memberikan bantuan berupa perangkat ponsel siap pakai untuk membantu belajarnya. Diharapkan, dengan bantuan tersebut menambah semangat belajar Toni secara daring, dan tidak ada alasan lagi mengeluh karena tidak punya ponsel android untuk membuat tugas belajar. (agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)