SITU – Pesan-pesan bupati yang disampaikan ke siswa dan para guru saat melakukan monitoring Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Rabu (1/9/2021), sangat banyak. Ini semua dilakukan karena bupati tidak ingin kasus covid 19 melonjak lagi dan agar sekolke rumah, ah dapat dilaksanakan secara tatap muka secara normal seperti sebelum pandemic.

Pesan-pesna tersebut adalah agar siswa ketika waktunya pulang harus langsung pulang ke rumah, tidak makan dulu di kantin, tidak ditunggui oleh orangtua sekalipun bagi anak usia kelas kecil di SD, dan yang terakhir adalah tidak saling meminjamkan alat tulis. Pesan lainnya yang selalu diutarakan sebelum pembelajaran tatap muka mulai adalah menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Jangan saling meminjamkan peralatan sekolah. Terus menjaga jarak sehingga betul-betul bisa efektif tapi aman dari Covid," kata bupati.

Dua sekolah yang ditinjau oleh bupati yakni MAN 2 Sumedang dan SMK YPPS Sumedang.Saat ini kurang lebih 40 persen sekolah di Kabupaten Sumedang sudah memulai PTMT sejak Rabu (1/9/2021). Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, Sekda, unsur Forkopimda, dan Dinas Pendidikan melakukan monitoring secara berjadwal.

Dari hasil monitoring, pembelajaran tatap muka secara umum semua berjalan dengan lancar. Bupati juga meminta tiap sekolah membuat SOP PTMT dan menyiapkan Gugus Tugas Covid-19 tingkat sekolah sebagai antisipasi adanya warga sekolah yang terpapar Covid-19.

Ia mengatakan, sudah menginstruksikan Satgas Covid untuk memantau secara rutin perkembangan PTM di Kabupaten Sumedang. Diungkapkan, akan dilakukan sidak setiap bulan, bahkan perminggu sehingga akan ada evaluasii terkait PTM Terbatas.

"Kami akan memberikan izin kepada sekolah apabila siap dalam prokesnya dan ada izin orang tua. Saya lihat dari dua sekolah yang saya datangi semuanya sudah berjalan dengan baik, " ucapnya.

Kepala Sekolah MAN 2 Sumedang H. Ma'mun Khoer menyebutkan, siswa yang mengikuti (PTM) di MAN 2 Sumedang sebanyak 18 orang siswa dalam satu shift.(agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)