WADO - Sejumlah produksi usaha rumahan seperti gula merah, kaluwa jeruk, kerajinan bambu, kerajinan kayu serta panganan olahan dari hanjeli di Kecamatan Wado diminta untuk terus melakukan inovasi dan meningkatkan produksi. Dengan banyak produksi, maka pemasaran bisa dilakukan dengan cara apa saja, termasuk melalui online seperti layaknya dilakukan di masa pandemi ini.

"Kami sudah himbau terutama ke sejumlah desa yang ada produksi rumahan untuk membuat lebih banyak produksinya. Belajar dari tahun-tahun sebelumnya sejumlah produksi itu bisa dipasarkan dengan berbagai cara. Termasuk seperti pada masa pandemi ini bisa dilakukan dengan cara online," ujar Wakil Ketua Apdesi Kecamatan Wado, Dede Suhendar

Dikatakannya, seperti Desa Sukajadi, Ganjaresik, Cimungkal, dan Mulyajaya menjadi basis bahan baku gula merah dan kaluwa jeruk tersebut. Pada hari-hari biasa, produksinya memang tidak banyak dilirik pembeli. Namun ketika mendekati momen-momen tertentu, seperti jelang lebaran permintaan menjadi meningkat.

Melalui, para kelompok pengrajin atau kelompok perorangan, kata Dede, pihaknya telah mendukung untuk mempersiapkan stok produksi berbagai olahan yang banyak dalam kapasitas banyak.

Lebih jauhnya, Dede menyebutkan, sebenarnya untuk memasarkan produk tersebut telah dipersiapkan berupa gerai terbuka di depan Mesjid Agung Wado, dan pedagang atau perajin tinggal menempati. Namun karena kondisi pandemi, aktivitas jual beli bisa dilakukan dari masing-masing rumah perajin.

"Upaya itu saat ini sudah berjalan, nanti transaksi bisa di situ ketika sudah tidak pandemi. Sebelum pandemi sudah banyak yang berjualan di gerai yang kami buat," katanya lagi. (agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)