Penulis : Agun Gunawan| Editor: Vera Suciati
BPBD - Sudah sejatinya jika adzan berkumandang, seluruh umat muslim wajib melaksanakan sholat. Begitu juga di lingkungan BPBD Sumedang yang selalu menghentikan aktivitas pekerjannya di waktu adzan berkumandang.
Kebijakan ini diterapkan menyusul dikeluarkannya himbauan dari Pemerintah Daerah Sumedang dalam upaya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan seluruh jajaran pemerintahan.
Kepala Pelaksana BPBD Sumedang, Atang Sutarno mengatakan, shalat fardhu secara berjamaah ini dilakukan untuk memohon keselamatan serta adanya surat edaran dari Pj Bupati Sumedang.
"Di satu sisi meningkatkan keimanan, ketaqwaan juga memohon keselamatan kepada Allah SWT. Kedua, melaksanakan serta taat dan patuh pada pimpinan setelah adanya surat edaran pak pj bupati, bahwa setiap jam kerja ada kumandang adzan segera diberhentikan aktivitasnya dan langsung shalat," kata Atang.
Dikatakan, disaat jam kerja lalu mendengar adzan berkumandang. Ia pun meminta kepada semua anggotanya untuk berhenti sejenak dan melakukan shalat berjamaah di mushola kantor.
"Saya sebagai kepala SKPD mengajak teman-teman untuk tidak berpergian kemana-mana disaat berkumandang adzan. Kalau sedang aktivitas diluar saya perintahkan Sekretaris Badan (Sekban) atau yang lainnya untuk segera memimpin melakukan salat berjamaah," ujarnya.
Sayangnya, saat ini kantor BPBD tidak memiliki tempat ibadah yang besar.
"Ada ruangan seadanya saja, jadi bergantian karena tidak memiliki ruangan khusus, itu juga hanya di ruangan aula yang dibenahi untuk digunakan sebagai sarana tempat ibadah," imbuhnya.
Selain meningkatkan silaturahmi, dengan shalat berjamaah diharapkan dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meminta ampunan.
"Mudah-mudahan selain mendekatkan kami untuk silaturahmi lebih dekat serta meminta keselamatan kepada Allah SWT, karena BPBD kerjanya itu menghadapi maut. Seperti ada kebakaran kita selalu didepan, terus longsor dan banjir, bahkan bencana gempa kita selalu didepan," ujarnya.(*)
(penerbit: sumedangkab.go.id)