SUMEDANGKAB.GO.ID, KOTA – Hampir semua orang terdampak pandem korona. Begitu juga dengan sopr angkot di Kabupaten Sumedang yang memilih libur dulu menarik penumpang karena penumpang sepi. Sopir angkota juga memahami bahwa adanya resiko penularan virus dalam angkutan umum .

Aben (50), sopir angkutan kota bernomor trayek 02 dengan jurusan Sumedang-Tolengas ini mulai mengalami imbas dari adanya wabah corona.

"Terus terang saja adanya dampak corona ini sangat terasa sekali bagi kami sebagai sopir angkot dimana pendapatan menurun drastis," jelas Aben Senin (13/4/2020).

Jumlah penghasilan yang diterima Aben ditengah masa pandemi corona dalam sehari paling bisa mengumpulkan uang sebesar Rp 50 ribu. Jumlah tersebut tidak mencukupi sekalipun untuk setoran kepada pemilik angkot.

Lebih lanjut dikatakan Aben berdasarkan informasi dari Pokja 02 saat ini memang banyak angkot 02 yang libur tidak jalan. Dari sekitar 270 angkot 02, dihari normal biasanya yang jalan sekitar 100 unit, namun sekarang paling hanya 50% atau 50 unit saja.

Dan sebagai salah satu masyarakat yang terkena dampak secara ekonomi lanjut dia, sopir angkot di Kabupaten Sumedang diharapkan juga mendapatkan bantuan sembako selama wabah covid 19 belum mereda. Para sopir angkot berharap wabah covid 19 cepat berlalu agar kehidupan kembali normal.***(end)

(penerbit: sumedangkab.go.id)