GEDUNGNEGARA - Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir berupaya agar Jalan Sumedang-Wado tidak dilalui truk dengan kelebihan tonase. Menurutnya, ia banyak menerima keluhan melalui media sosialnya dari warga Sumedang yang resah dengan hilir mudiknya trus bertonase lebih di jalan Sumedang Wado.

"Saya sudah berkirim surat untuk menertibkan mobilisasi angkutan truk. Supaya dengan ketentuan/tonase yang diperbolehkan sesuai kelas jalan," kata Dony, dalam akun media sosial pribadinya, belum lama ini.

Bupati menjelaskan, Jalan Sumedang-Situraja-Cisitu-Darmaraja-Wado merupakan jalan kelas 3, yaitu jalan arteri dan kolektor dengan fungsi dan dimensi serta muatan sumbu terberat (MST) 8 ton.

"Jalan ini banyak dilalui kendaraan besar pengangkut batu hasil tambang dan tidak sesuai dengan kapasitas serta kelas jalan. Akibatnya kerusakan jalan provinsi lebih cepat dan terjadi kemacetan," kata Dony.

Diketahui aktivitas truk di sepanjang jalan tersebut untuk kepentingan tambang batu.

Selain dengan Dishub Jabar, bupati juga berkoordinasi dengan pihak Kepolisian guna menertibkan mobilisasi angkutan truk supaya dengan ketentuan/ tonase yang diperbolehkan sesuai dengan ketentuan. (agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)