Penulis : Endan Dodi Kusnaedi | Editor : Deddi Rustandi

P2TP2A - Sebanyak 55 kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi di Kabupaten Sumedang telah masuk ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) selama tahun 2022.

Menurut Ketua P2TP2A Kabupaten Sumedang Hj Samantha Dewi untuk mengantisipasi meningkatkatnya kasus di masyarakat, pihaknya menginisiasi pembuatan buku saku yang didukung oleh KPA, TP. PKK, Pemda dan Kejaksaan. P2TP2A gencar melakukan sosialisasi buku saku ini ke masyarakat agar mereka paham dan tahu. "Seperti halnya yang kami lakukan sosialisasi buku saku di Kecamatan Cimalaka pada Senin (5/12/2022), dengan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat," jelas Samantha Dewi.

Dijelaskan Samantha, bisa saja kasus kekerasan dan pelecehan sex yang terjadi di Sumedang ini jumlahnya lebih banyak dari 55, namun mereka enggan melapor ke P2TP2A dengan berbagai alasan mungkin karena takut ataupun malu karena dianggap aib. "Perkembangan zaman dan kebutuhan teknologi saat ini memang sudah tidak bisa dihindari lagi. Kmudahan yang disediakan oleh teknologi sudah menyasar kepada kebutuhan biologis, dengan situs serta aplikasi yang menyedeiakan konten pornografi dan hal ini turut memberikan andil terhadap peningkatan kasus," katanya.

Maka kehadiran P2TP2A diharapkan dapat memberikan pemahaman serta solusi atas masalah yang kini marak tersebut "Selain itu tentunya kami juga berharap dalam kegiatan sosialisasi buku saku ini peserta mampu mengaplikasikannya langsung di keluarga dan lingkungan, sehingga tindak kekerasan dan pelecehan sex di Sumedang dapat dihindari," jelasnya. [*]

(penerbit: sumedangkab.go.id)