JATINANGOR - Bengkel  kerajinan tangan Pramanik Desa Cibeusi, Jatinangor, mampu menghasilkan  alat musik tradisional hingga menembus pasar eropa.  Berbagai macam kerajinan milik Heru didominasi oleh alat musik tradisional,  seperti Dijeridu,  Halilintar,  Jimbe, Rimstik,  Gitar tradisional dan gitar dayak.

Namun tempat pembuatan kerajinan tangan ini tidak banyak yang tahu. Berdiri sekitar tahun 1970, bengkel Pramanik ini memproduksi sejumlah kerajinan tangan yang berbahan dasar kayu dan bambu lalu di olah menjadi sebuah alat musik tradisional.

Awalnya berdiri, didirikan oleh Enjang Sudrajat, yang kemudian diteruskan oleh anaknya Heru (40) sebagai penerus generasi kedua pada tahun 1990. Dulunya hasil kerajinan milik Heru di pasarkan di sekitar rumahnya hingga  merambah ke Kota Bandung dan Jakarta.

"Dulu dijual hanya di sekitar Jatinangor saja,  selang beberapa tahun mencoba dijual ke Kota Bandung, Jakarta dan sekarang ke Bali, " kata Heru, Sabtu (25/1/2020).

Hasil yang tidak sia-sia khirnya membuahkan hasil, beberapa produk kerajinan tangan miliknya pun berhasil terjual hingga mancanegara melalui penyalur di Ibu Kota.   "Saya jual melalui agen di Jakarta dan Bali,  kemudian akhirnya alat musik saya ini bisa terjual sampai ke luar negeri kaya ke Kanada," katanya

Di bengkel yang sederhana,  terdapat sebuah ruangan dengan beberapa kayu dan bambu dengan jenis mahoni dan jati untuk menjadi sebuah karya seni yang memiliki nilai jual. (nsa)

(penerbit: sumedangkab.go.id)