SUMEDANGKAB.GO.ID, KOTA - Bawaslu Sumedang menggelar lomba makan tahu dengan secara virtual dalam rangka merayakan HUT ke-75 RI, Minggu (16/8/2020). Lomba ini diikuti sebanyak 30 peserta di tempat berbeda dan hanya bisa melihat peserta lain dari layar ponsel atau komputer masing-masing.
Meski diadakan lewat aplikasi zoom meeting, para peserta yang terdiri dari pimpinan dan pegawai Bawaslu ini tetap senang dan antusias dalam mengikuti perlombaan ini.
Panitia Lomba makan tahu virtual, Minnatillah mengatakan, lomba tersebut digelar secara virtual karena pihaknya masih berpegang teguh terhadap surat edaran Sekjen Bawaslu RI terkait pekerja yang harus melaksanakan Work From Home (WFH).
"Jadi (peserta) lomba staf Bawaslu Sumedang ini ada yang dari kantor dan ada juga yang dari rumah," ujar Minnatillah, Senin (17/8/2020).
Selain itu, pihaknya juga mengadakan lomba ini karena ingin tetap mematuhi penerapan protokol kesehatan. Sebab, hingga saat ini warga belum diizinkan untuk mengadakan kegiatan yang bisa mengundang banyak orang.
Dalam lomba ini, para peserta harus menghabiskan 8 biji tahu dan 17 cabai dalam durasi waktu 48 detik. Atas hal tersebut, tak heran jika banyak yang merasa kepedasaan karena jumlah tahu dan cabai tidak seimbang.
"Jadi, dalam rangka memperingati HUT Ke-75 RI, Bawaslu Kabupaten Sumedang mengadakan berbagai perlombaan, salah satunya makan tahu secara virtual. Dalam lomba ini peserta harus makan 17 cabai dan delapan buah tahu. Angka tersebut sebagai simbol tanggal dan bulan kemerdekaan RI," kata Minnatillah.
Sementara, seorang peserta lomba makan tahu virtual, Nurhayat mengatakan, dari delapan buah tahu dirinya hanya bisa menghabiskan lima buah tahu karena waktunya keburu habis.
"Sisa tiga, tapi setelah waktu habis, ya dimakan lagi dihabisin. Kalau cabainya kebetulan kurang pedas," ucapnya.
Ia mengaku, dari total 17 cabai yang disediakan oleh pihak panitia, dirinya kuat menghabiskan cabai sebanyak 14 biji yang dimakan secara bersamaan dengan tahu tersebut.
"Jadi triknya itu, makan empat sampai lima cabai, tapi tahunya satu," kata Nurhayat sambil tertawa.*** (agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)