BAZNAS - Bayi buah hati pasangan suami istri Asep Sutisna (23) dan Rosi Amalia (22), warga RT 02 RW 01, Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara mengalami kelainan tidak mempunyai lubang anus sejak lahir atau atresia ani. Untuk buang air besar, bayi berusia 18 bulan ini terpaksa melalui lubang sementara yang dibuat di perut sebelah kiri hasil operasi pertama beberapa bulan kebelakang.

Asep mengatakan anaknya harus menjalani operasi untuk membuat lubang anus permanen. Namun keinginannya itu terbentur masalah biaya operasi yang cukup mahal.  "Pekerjaan saya hanya wiraswasta, untuk biaya operasi buat kami memang sangat mahal," katanya.

Ketua BAZNas Kabupaten Sumedang Ayi Subhan Hafas mengatakan pihaknya mendapat laporan hasil asesmen Tim Sumedang Simpati Quick Response (SSQR) mengenai kondisi keluarga Asep dan Senin, (08/06/2020). Setelah itu, BAZNas Sumedang langsung memberikan bantuan.  “Kami segera menindaklanjutinya dengan memberikan bantuan untuk biaya bekal hidup selama pengurusan persiapan operasi. Selain itu juga memberikan pelayanan ambulan gratis pulang pergi ke RSHS Bandung," kata Ayi, Rabu (10/6/2020).

Lebih jauh Ayi menambahkan, sebagai bentuk sinergitas antara Pemerintah Daerah dengan BAZNas Kabupaten Sumedang, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Tim SSQR Sumedang untuk bersama-sama menangani permasalahan sosial yang dialami masyarakat.

Kepala Desa Jatihurip Deden Wahidin mengatakan untuk keperluan kesehatan keluarganya sudah tercover Jamkesda di kepesertaan BPJSnya. “ Saya atas nama pemerintah desa dan warga masyarakat mengucapkanterima kasih kepada BAZNas dan Tim SSQR Kabupaten Sumedang yang telah memfasilitasi warga kami yang akan melakukan operasi di RSHS Bandung," katanya. (agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)