WADO - Produksi besek masih ditekuni oleh warga di Desa Mulyajaya, Kecamatan Wado. Meski jarang  dibutuhkan orang, tapi besek yang di produksi kerap diorder oleh konsumen.

"Biasanya memang kalau ada yang pesen baru dibikin. Tapi kadang ada  juga menyediakan stok. Agar ketika ada yang pesan barang sudah siap," ujar salah seorang perajin, Isah (56), Kamis (30/1/2020).

Menurut Isah, dirinya memproduksi besek sejak tahun 1982. Namun produksinya menurun bahkan sampai berhenti karena kalah saing dengan kemasan kotak atau styrofoam. Saat ini permintaan besek mulai ada kembali. Biasanya yang pesan orang yang akan mengadakan hajatan. Pesananpun mencapai 500- 1.000 buah.  "Lumayan sekarang ada lagi pesanan. Biasanya pesanan besek banyak saat ada hajatan. Makanya kami sekarang berani membuat stok," ujar perajin lainnya, Ida.

Produk besek tersebut, dijual perajin dengan harga mulai dari Rp 500-1.000 per biji sesuai dengan ukuran besek.  "Adanya lagi pesanan membuat kami ada penghasilan selain dari bertani. Modal membuat besek hanya bermodalkan bahan baku bambu tali,” katanya. (nsa)

(penerbit: sumedangkab.go.id)