SUMEDANGKAB.GO.ID, BPBD – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang meminta seluruh masyarakat untuk mewaspadai adanya banjir lumpur. Banjir lumpur terjadi karena intensitas hujan yang tinggi lalu menimpa timbunan lumpur di pemukiman. Tanah atau lumpur ini sifatnya sangat ringan dan akan mudah tergerus ketika ditempa air deras.

Sejak terjadinya hujan di Sumedang, kejadian banjir lumpur sudah menimpa beberapa daeah diantaranya di Kawasan Cijerk, Pamulihan. Sementara, kejadian pergerakan tanah sudah lebih sering terjadi yaitu di Dusun Ciwaru, Desa Cisarua dan di Ciherang, Sumedang Selatan. Dari data BPBD Kabupaten Sumedang, tercatat sejak November 2019 sudah ada 15 kejadian pergerakan tanah dan banjir lumpur.

“Banjir lumpur kejadiannya lebih tidak terprediksi daripada banjir itu sendiri, sehingga masyarakat diminta waspada,” kata Yedi, Manajer Pusdalops BPBD Sumedang, Sabtu (30/11/2019).

Yedi menambahkan, masih adanya beberapa proyek pembanguan fisik di sejumlah daerah di Sumedang, tidak dipungkiri menjadi kawasan yang rawan akan terjadinya banjir lumpur.

“Segala kemungkinan dapat terjadi, untuk itulah kita harus waspada dan selalu berkoordinasi dengan pemerintah desa jika dirasa ada keganjilan bentuk muka tanah, suara retak tanah meski sedikit dan jika intensitas hujan tinggi,” kata Yedi.***(vrs)

(penerbit: sumedangkab.go.id)