CIUYAH - Sejak dibentuk pada 2017 kelompok budiaya ikan koi Tunas Muda Jaya Koi di Desa Ciuyah, Kecamatan Cisarua  semakin mengalami perkembangan.

Ketua Kelompok Tunas Muda Jaya Koi, Rohimat (36) mengatakan, awal merintis budidaya koi Ia hanya berdua dengan warga lainnya. Kini anggota kelompok berjumlah 15 orang.  "Dulu waktu pertama ngajak warga lainnya susah, budidaya koi dianggap sebelah mata. Tapi setelah pada tahu keuntungannya menggiurkan, jadi pada mau jadi anggota," ujar Rohimat, Kamis (13/2/2020).

Saat awal merintis, Kelompok Tunas Muda Jaya Koi, mengeluarkan modal Rp 2 juta. Modal tersebut diantaranya untuk membeli indukan ikan, dan membuat kolam. Kini, omset sekali panen ikan koi berkisar Rp 10-15 juta.  "Dulu diajak belajar budidaya juga susah. Sekarang malah banyak yang minta diajarin," ujarnya.

Dikatakan, budidaya ikan koi jauh lebih menguntungkan daripada ikan konsumsi. Selain itu, pemeliharaannya juga lebih mudah.  "Dulu saya budidaya ikan gurame, perawatannya lebih ribet, setiap saat harus dikontrol. Kalau koi lebih mudah, tidak menyita banyak waktu. Untungnya juga lebih banyak," ujarnya. (agn)

(penerbit: sumedangkab.go.id)