SUMEDANGKAB.GO.ID, KOTA – Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Kabupaten Sumedang mengemukakan bahwa permasalahan stunting sudah bukan saatnya lagi membahas definisi dan penyebab. Melainkan perlu segera adanya aksi konvergensi yang baik. Konvergensi ini adalah penggabungan atau integrasi beberapa pihak yang mengarah pada satu tujuan.  

“Stunting memang menjadi masalah bagi kualitas kesehatan dan ujungnnya nanti ke sumber daya manusia yang berarti kualitas hidup manusia itu sendiri, namun sekarang sudah tidak perlu lagi bicara apa itu stunting, melainkan mari kita bergerak sekaran secara konvergen agar mengarah bersama pada satu tujuan,” kata Ketua Persagi Sumedang Nina Triana dalam acara Orientasi Konvergensi Stunting Bagi Stakeholder di Kabupaten Sumedang beberapa waktu lalu.

Menurut Nina, sejak stunting menjadi masalah di Kabupaten Sumedang, belum ada konvergenitas yang terjadi. Masing-masing pihak mengambil langkah sendiri-sendiri terutama dalam penyelesaian stunting pada intervensi sensitif. Intervensi sensitif itu sendiri dibutuhkan menjadi cara penanganan stunting karena terbukti efektif sebesar 70 persen mampu menyelesaikan permasalahan ini.

“Jadi mari kita fokus pada intervensi sensitif yang selama ini sulit dilakukan oleh semua stakeholder,” kata Nina.

Intervensi sensitive adalah adalah upaya- upaya untuk mencegah dan mengurangi masalah gizi secara tidak langsung. Kegiatan ini pada umumnya dilakukan oleh sektor non– kesehatan. Kegiatannya antara lain penyediaan air bersih, kegiatan penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan perempuan, dan lain-lain.***(vrs)

(penerbit: sumedangkab.go.id)