Reporter : N Sutisna  I Editor : Deddi Rustandi

CISITU -  Pemerintah Desa Ranjeng, Kecamatan Cisitu mulai membangkitkan keberadaan Bumdes. Kepala Desa Ranjeng, Cahya Sukarto, menyebutkan, sejak didirikan pada tahun 2010, Bumdes Desa Ranjeng belum mendapatkan hasil yang signifikan.  Baru setelah tahun 2019, Bumdes Desa Ranjeng bergeliat. Salah satu upayanya adalah dilakukan penataan ulang pengurus kemudian menyiapkan konsep usaha yang bisa dijalankan oleh pengelola Bumdes.

"Bumdes kami sudah mulai beralan berjalan pada awal 2019 dengan menjalankan pengelolaan PAM untuk masyarakat. Usaha ini sangat ptosfektif karena air merupakan kebutuhan utama manusia," ujarnya.

Cahya mengatakan, setelah berjalan selama kurang lebih 10 bulan, PAM yang dikelola oleh Bumdes mampu memenuhi 200 KK langganan dari warga Desa Ranjeng yang berjumlah sekitar 900 KK. Dari jumlah ini mampu menghasilkan pemasukan atau pendapatan bagi Bumdes itu sendiri.

Cahya menambahkan, meski pendapatan Bumdes belum maksimal. Namun pergerakan usaha Bumdes sudah menuai hasil.  Untuk penghasilan memang belum terinci secara keseluruhan. Tapi paling tidak adanya upaya pembaharuan pengelolaan Bumdes sudah bisa dipetik manfaatnya buat kesejahteraan masyarakat. Karena biaya PAM kita hanya mematok Rp 2.750/ kubik, di bawah standar harga biasanya.

"Jadi secara tidak langsung kami juga membantu masyarakat memenuhi kebutuhan utamanya. Kedepan Bumdes selain bisa memberikan manfaat kepada masyarakat tapi bisa menghasilkan PAD bagi desa. Tentunya untuk kesejahteraan warga," katanya. [] 

(penerbit: sumedangkab.go.id)