BANDUNG - Di tengah pandemi dan upaya pencegahan penyebaran Covid-19, Kabupaten Sumedang berhasil meraih berbagai prestasi. Raihan penghargaan bukan hanya untuk tingkat Provinsi Jabar saja namun juga meraih prestasi di tingkat nasional. Di tengah pandemi, Pemkab Sumedang membuat beberapa inovasi untuk meningkatkan pelayanan publik, menurunkan angka kemiskinan sampai menurunkan angka stunting.

Bupati Dony Ahmad Munir menyebutkan raihan penghargaan itu merupakan kerja keras dari aparatur pemerintah didukung berbagai komponen masyarakat. “Penghargaan yang diterima merupakam kerja keras Pemda Kabupaten Sumedang didukung semua komponen masyarakat untuk mewujudkan Sumedang Simpati, Sumedang yang lebih baik, maju dan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat,” kata Dony usai meraih penghargaan Terbaik I Kategori Kabupaten dengan Kinerja Terbaik dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Tahun ke II Tingkat Jawa Barat di Bandung, Selasa (22/12).

Sumedang diganjar penghargaan ini karena berhasil menurunkan angka stunting dalam dua tahun terakhir. Tahun 2019, Sumedang ditetapkan sebagai salah satu dari 100 lokus Kabupaten/Kota prioritas penurunan stunting di Indonesia. Tahun 2018 prevalensi stunting di Sumedang masuk dalam kategori cukup tinggi yaitu sebesar 32,2 persen.

Pemkab Sumedang membuat inovasi yang dapat mengakselerasi upaya penurunan stunting. Ada dua inovasi yang menjadi alat untuk akseleratif pencapaian prevalensi stunting yaitu Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Desa (Sakip Desa) dan Sistem Pencegahan Stunting (aplikasi SIMPATI).

Dalam Sakip Desa, para kepala desa diwajibkan membuat perjanjian kinerja dengan camat dan berapa jumlah anggaran untuk mencapai target penurunan angka stunting. Aplikasi SIMPATI merupakan bentuk kerjasama dengan PT. Telkomsel yang memberikan aplikasi dan 300 ponsel beserta kartu seluler kepada KPM. Aplikasi SIMPATI untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan pada 1000 hari pertama kehidupan dengan tujuan agar seluruh orang tua dan pemerintah daerah dapat berperan aktif dalam memantau tumbuh kembang dan kesehatan anak secara berkala.

Sumedang berhasil menurunkan prevalensi stunting setiap tahunnya dan sekarang di bawah standar WHO kurang dari 20 %. Tahun 2018, prevalensi stunting 32,2 % menurun pada Tahun 2019 prevalensi stunting menjadi 24,43 % dan kembali turun Tahun 2020 prevalensi stunting 17,5 %. Target RPJMD 2023 prevalensi stunting 17 %. (rsi)

(penerbit: sumedangkab.go.id)