Penulis : Deddi Rustandi | Editor : Deddi Rustandi

UJUNGJAYA - Kesulitan pemilik dan pengolah sawah di Ujungjaya dijawab pemerintah. Para petani di lumbung padi Sumedang itu kesulitan  mencari buruh tani. “Kami kesuliyam mencai buruh tani. Petani juga kebanyakan petani sudah tua, anak-anak muda memilih bekerja di sektor non pertanian,” kata Ketua Kelompok Tani  Sri Mekarjaya, Desa Keboncau, Kecamatan Ujungjaya.

Menurutnya, saat musim panen raya kesulitan mencari buruh tani sangat dirasakan. “Apalagi jika sedang panen raya. 1 hektare sawah butuh 20 orang untuk memanen padi,” katanya.

Bupati Dony Ahmad Munir yang datang ke lokasi panen raya di Keboncau mendengar langsung keluhan para petani ini. “Saya datang ke Ujungjaya untuk melihat panen raya sekaligus menyerahkan mesin perontok padi,” katanya.

Disebutkan, dengan adanya bantuan mesin perontok padi, kesulitan mencari tenaga kerja teratasi. Dengan mesin perontok padi, satu hari bisa memanen 3 hektare. Ongkosnya juga lebih hemat hampir 50 persen. “Pemerintah terus memperhatikan para petani dimulai dari hulu sampai hilirnya mulai dari penyediaan irigasi, penanaman, pengolahan pasca panen,” katanya.

Bupati mencoba mengoperasikan mesin perontok padi kemudian makan bersama para petani di pinggir sawah. [*]

(penerbit: sumedangkab.go.id)