Penulis : Pupuh S Wijaya | Editor : Deddi Rustandi

KESBANGPOL - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)  Sumedang menggelar Rapat Koordinasi Kewaspadaan Dini Daerah dengan tema penanganan kenakalan remaja, Jumat (30/9/2022).

Kepala Kesbangpol Asep Tatang Sujana menyampaikan, Rakor yang digelar secara virtual itu dilaksanakan sebagai upaya penguatan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan dalam menciptakan situasi kondusif bagi para pelajar SLTA di Kabupaten Sumedang. "Kami mengambil tema ini sehubungan banyaknya kasus atau peristiwa kenakalan remaja yang melibatkan pelajar SLTA seperti genk motor, tawuran, bullying, ataupun narkotika," ujarnya.

Berkenaan hal itu, lanjut Asep, perlu ada peningkatan pemahaman melalui pembinaan khusus ke setiap sekolah. Oleh karena itu, mulai Senin (3/10), pihaknya akan melaksanakan pembinaan ke tiap sekolah. "Senin pekan depan akan kami laksanakan pembinaan langsung ke lapangan pada apel pagi di tiap SLTA dengan menghadirkan bupati dan wakil bupati selaku nara sumbernya," ujar Asep.

Menurut Wakil Bupati Erwan Setiawan yang turut  menjadi narasumber, problem kenakalan remaja semakin kompleks. Berdasarkan data dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak, jumlah kasus kriminal yang dilakukan anak atau remaja di Sumedang dari tahun 2021 sampai September 2022, baik itu pencurian, pengeroyokan, pelecehan seksual dan lain-lain tercatat ada sebanyak 20 kasus. "Sebanyak 15 kasus telah melalui putusan pengadilan dengan ketetapan hukum. Sedangkan 5 kasus lainnya sedang dalam proses persidangan," terangnya.

Adapun untuk kasus penyalahgunaan Narkoba berdasarkan Badan Narkotika Nasional (BNN) jumlah kasus Narkoba kategori anak dan remaja dari tahun 2021 sampai dengan bulan September 2022 terjadi 15 kasus. "Fakta ini harus kita tindaklanjuti dengan langkah konkret karena dampaknya tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga orangtua, keluarga, bahkan daerah tempat tinggalnya pun ikut terkena dampaknya," kata wabup.

Dikatakan, kenakalan remaja memang membawa masalah yang mengganggu dan meresahkan  tetapi bukan berarti kenakalan remaja tidak dapat diatasi. Wabup mengajak para orang tua memberikan beberapa pemahaman tentang konsekuensi yang diterima jika melakukan kenakalan remaja. "Mari kita berikan ruang untuk membuat dan menentukan pilihan, mengubah sikap keras menjadi sikap tegas, membuat aturan dan menetapkan batasan yang jelas, mengawasi pergaulan anak tapi tidak mengendalikannya. Tanamkan nilai nilai keagamaan sejak dini," katanya. [*]

(penerbit: sumedangkab.go.id)