Penulis : Agun Gunawan| Editor: Vera Suciati
PPS - Usai pelantikan pengurus Forum OSIS angkatan XI, di Aula Tampomas PPS, digelar pembacaan Deklarasi Anti Perundungan dan Tolak Kekerasan. Deklarasi dibacakan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman, lalu diucap ulang oleh 200 pelajar tingkat SMA dan SMP yang hadir dalam kegiatan itu.
"Saat pelantikan pengurus Forum OSIS angkatan ke-XI, kami manfaatkan juga untuk deklarasi damai, anti kekerasan. Ini merupakan komitmen bersama, khususnya anak-anak dan semua warga sekolah untuk hidup damai dan menolak dalam bentuk apapun di sekolah," kata Sekda Herman.
Sekda mengajak kepada segenap yang hadir dalam kegiatan itu, bisa menjadi agen perubahan di sekolah-sekolah.
"Bisa menjadi agen perubahan untuk damai, agen perubahan untuk tidak tawuran, menjadi agen perubahan untuk Sumedang menjadi lebih baik dari sekolah," ujar sekda.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wilayah VIII, Dahyar berharap, Deklarasi Anti Perundungan dan Tolak Kekerasan tidak dijadikan seremonial belaka, tapi harus dijalankan dengan sungguh-sungguh.
"Sebagai pelajar, para siswa harus sadar akan kewajibannya untuk menjadi siswa yang baik, tidak melakukan kekerasan atau bullying. Fokus mengukir prestasi untuk masa depan, serta membahagiakan orang tua dengan prestasi," ucapnya.
Selain itu, Dinas Pendidikan Jawa Barat telah meluncurkan program Stoppper (Sistem Terintegrasi oleh Pengaduan Perundungan). Melalui sekolah-sekolah dan Forum OSIS, program ini disosialisasikan untuk menekan aksi perundungan terhadap peserta didik.
"Stoppper ini merupakan program yang dibentuk Pemprov Jabar, berkolaborasi dengan beberapa dinas terkait. Jadi melalui Forum Osis ini kami sosialisasikan program Stoppper, tujuannya untuk mencegah dan menanggulangi tindakan perundungan di lingkungan anak-anak," tuturnya. (*)
(penerbit: sumedangkab.go.id)